Arsip Tag: pabrik geotextile jawa tengah

[pgp_title]

Beberapa Jenis Geotextile

Beberapa Jenis Geotextile Seperti kata “ tekstil” yang tertera pada namanya, Geotekstil berbentuk layaknya lembaran kain yang dianyam, dirajut, maupun dikompres yang terbuat dari serat – serat polimer. Geotekstil merupakan Geosintetik yang bersifat permeable. Menurut ASTM D4439, Geotekstil didefinisikan sebagai : Geosintetik permeabel yang semata-mata berbentuk tekstil. Geotekstil digunakan pada pondasi, tanah, batuan, bumi, atau aplikasi Geoteknik lainnya sabagai material pelengkap dalam suatu produk, struktur maupun sistem buatan manusia. Geotekstil merupakan bagian terbesar dari Geosintetik karena fungsinya yang cukup variatif. Sebagian besar Geotekstil terbuat dari Polypropylene, walaupun penggunaan Polyester dan Polyethylene cukup banyak ditemukan. Bahan – bahan polymer di atas dibentuk menjadi serat – serat ( benang – benang ) yang kemudian difabrikasikan menjadi Geotekstil woven dan non-woven. Beberapa detail dasar yang perlu diketahui dari bahan Geotekstil adalah tipe serat dan tipe penyatuan serat.

Geotekstil digolongkan menjadi 2 ( dua ) tipe, Woven dan Non Woven. Woven : tipe Geotekstil dengan pori yang lebih besar dan anyaman seratnya lebih teratur.  Non – Woven : tipe Geotekstil dengan pori sangat kecil dan seratnya tidak teratur dan tidak di anyam. Sementara itu, tipe serat dibagi menjadi 7 jenis : Monofilament, Multifilament, Staple Fibers, Continuous Filament, Staple yarn, Silt Film Monofilament, Slit Film Multifilament.

Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil, diantaranya : Pertama, mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan. Kedua, meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’. Ketiga, mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan. Keempat, meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban dengan memperkuat tanah  timbunan. Kelima, mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.

Selain itu, geotekstil juga mempunyai kelemahan, yaitu SINAR ULTRAVIOLET, karena bahan geosintetik akan mengalami degradasi yang cepat dibawah terik sinar matahari.

Dalam penggunaan Geotextile sendiri, ada metode pemasangan yang perlu diperhatikan. Geotextile harus digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang atau kerutan.  Sambungan geotekstil tiap lembarannya dipasang overlapping terhadap lembaran berikutnya. Pada daerah pemasangan yang berbentuk kurva (misalnya tikungan jalan), geotekstil dipasang mengikuti arah kurva. Jangan membuat overlapping atau jahitan pada daerah yang searah dengan beban roda (beban lalu-lintas). Jika Geotextile dipasang untuk terkena langsung sinar matahari maka digunakan geotekstil yang berwarna hitam. Sekarang, geotextile sudah banyak digunakan oleh banyak konraktor. Kegunaanya yang lumayan banyak dan sangat berperan membuat geotextiile semakin diminati. Apalagi yang paling berguna dari geotextile adalah yang berhubungan dengan konstruksi tanah.

kartu-nama-terbaru-Buana-Paksa

kota penjualan :
semarang, kudus, jepara, pati, rembang, lasem, blora, cepu, purwodadi, mranggen, kendal, demak, batang, pekalongan, pemalang, tegal, brebes, ungaran, bawen, ambarawa, temanggung, wonosobo, banjarnegara, purbalingga, purwokerto, cilacap, banyumas, kebumen, kutoarjo, purworejo, magelang, jogja, yogyakarta, yogya, wates, wonosari, bantul, sleman, klaten, dlanggu, solo, surakarta, boyolali, ampel, salatiga, sukoharjo, wonogiri, karanganyar, mantingan, ngawi, magetan, maospati, madiun, ponorogo, caruban, pacitan, purwantoro, sragen, seragen

semarang kudus jepara pati rembang lasem blora cepu purwodadi mranggen kendal demak batang pekalongan pemalang tegal brebes ungaran bawen ambarawa temanggung wonosobo banjarnegara purbalingga purwokerto cilacap banyumas kebumen kutoarjo purworejo magelang jogja yogyakarta yogya wates wonosari bantul sleman klaten dlanggu solo surakarta boyolali ampel salatiga sukoharjo wonogiri karanganyar mantingan ngawi magetan maospati madiun ponorogo caruban pacitan ungpurwantoro sragen seragen kediri jombang tulungagung jember mojokerto lamongan malang pasuruan surabaya tuban probolinggo paiton banyuwangi

[pgp_title]

Mengerti Kelebihan dan Kekurangan Geotextile

Mengerti Kelebihan dan Kekurangan Geotextile Geotekstil adalah lembaran sintesis yang tipis, fleksibel, permeable yang digunakan untuk stabilisasi dan perbaikan tanah dikaitkan dengan pekerjaan teknik sipil. Pemanfaatan geotekstil merupakan cara moderen dalam usaha untuk perkuatan tanah lunak. Beberapa pemanfaatan geotextile adalah untuk perkuatan tanah lunak, untuk konstruksi teknik sipil yang mempunyai umur rencana cukup lama dan mendukung  beban yang besar seperti jalan rel dan dinding penahan tanah, sebagai lapangan pemisah, penyaring, drainase dan sebagai lapisan pelindung. Geotextile juga dapat digunakan sebagai perkuatan timbunan tanah pada kasus timbunan tanah diatas tanah lunak, timbunan diatas pondasi tiang, dan timbunan diatas tanah yang rawan subsidence.

Pelaksanaan konstruksi jalan di atas lahan basah dengan perkuatan geotextile dapat menghindarkan terjadinya keruntuhan lokal pada tanah lunak karena rendahnya daya dukung tanah. Keuntungan pemasangan geotextile pada pelaksanaan jalan di atas tanah lunak adalah kecepatan dalam pelaksanaan dan biaya yang relatif lebih murah di bandingkan dengan metoda penimbunan konvensional. Penggunan Woven Geotextile akan memberikan hasil yang lebih baik sebab arah gaya dapat disesuaikan dengan arah serat, sehingga deformasi dapat dikontrol dengan baik. Pada non-Woven Geotextile arah serat dalam struktur geotextile tidak terarah, sehingga apabila dibebani, maka akan terjadi deformasi yang sangat besar, dan sulit dikontrol.

Dalam penggunaan geotekstil kita harus menetapkan perkuatan sebesar apa yang dibutuhkan. Keputusan tersebut harus didasari dari berbagai faktor yang harus diperhatikan. Pertama, jenis geotekstil yang akan digunakan. Kedua, sifat hubungan dan regangan,hal ini diperlukan agar deformasi yang terjadi pada konstruksi perkuatan kecil. Ketiga, sifat pembebanan, perkuatan di atas tanah lunak,beban timbunan yang lebih besar akan memerlukan perkuatan dengan tensile strength yang lebih besar pula. Keempat, kondisi lingkungan, perubahan cuaca, air laut, kondisi asam atau basa serta mikro organisme seperti bakteri akan mengurangi kekuatan geotextile. Kelima, bahan timbunan yang akan digunakan.

Geotekstil pada jalan berfungsi sebagai lapis perkuatan sekaligus sebagai lapis pemisah (separator) antara material timbunan dengan tanah dasar sehingga konstruksi jalan menjadi stabil, tidak bergelombang dan rata pada permukaannya.

Beberapa keuntungan menggunakan geotekstil, diantaranya : Pertama, mencegah kontaminasi agregat subbase dan base oleh tanah dasar lunak dan mendistribusikan beban lalulintas yang efektif melalui lapisan-lapisan timbunan. Kedua, meniadakan kehilangan agregat timbunan ke dalam tanah dasar yang lunak dan memperkecil biaya dan kebutuhan tambahan ‘lapisan agregat terbuang’. Ketiga, mengurangi tebal galian stripping dan meminimalkan pekerjaan persiapan. Keempat, meningkatkan ketahanan agregat timbunan terhadap keruntuhan setempat pada lokasi beban dengan memperkuat tanah  timbunan. Kelima, mengurangi penurunan dan deformasi yang tidak merata serta deformasi dari struktur jadi.

Selain itu, geotekstil juga mempunyai kelemahan, yaitu SINAR ULTRAVIOLET, karena bahan geosintetik akan mengalami degradasi yang cepat dibawah terik sinar matahari.

kartu-nama-terbaru-Buana-Paksa

kota penjualan :
semarang, kudus, jepara, pati, rembang, lasem, blora, cepu, purwodadi, mranggen, kendal, demak, batang, pekalongan, pemalang, tegal, brebes, ungaran, bawen, ambarawa, temanggung, wonosobo, banjarnegara, purbalingga, purwokerto, cilacap, banyumas, kebumen, kutoarjo, purworejo, magelang, jogja, yogyakarta, yogya, wates, wonosari, bantul, sleman, klaten, dlanggu, solo, surakarta, boyolali, ampel, salatiga, sukoharjo, wonogiri, karanganyar, mantingan, ngawi, magetan, maospati, madiun, ponorogo, caruban, pacitan, purwantoro, sragen, seragen

semarang kudus jepara pati rembang lasem blora cepu purwodadi mranggen kendal demak batang pekalongan pemalang tegal brebes ungaran bawen ambarawa temanggung wonosobo banjarnegara purbalingga purwokerto cilacap banyumas kebumen kutoarjo purworejo magelang jogja yogyakarta yogya wates wonosari bantul sleman klaten dlanggu solo surakarta boyolali ampel salatiga sukoharjo wonogiri karanganyar mantingan ngawi magetan maospati madiun ponorogo caruban pacitan ungpurwantoro sragen seragen kediri jombang tulungagung jember mojokerto lamongan malang pasuruan surabaya tuban probolinggo paiton banyuwangi